Pages

MOTO

Primanet Cangkring, Ikut Berpartisipasi dalam Dunia Pendidikan

Friday 11 November 2016

MAKALAH SISTIM EKONOMI Tradisonal



BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
System berasal dari kata “Systema” yang memiliki arti “Keseluruhan dari bermacam-macam bagian”. Menurut L James Lavery, sistem merupakan prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Sedangkan menurut C. W. Churchman, sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. Dengan kata lain, sistem dapat diartikan sebagai seperangkat prosedur yang saling berhubungan satu sama lain untuk membentuk suatu kesatuan demi mencapai tujuan.
Sedangkan sistem perekonomian sendiri dapat diartikan sebagai sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Jadi, sistem perekonomian terdiri dari beberapa prosedur yang digunakan oleh suatu negara untuk mencapai tujuan dari negara tersebut.
Sistem ekonomi banyak sekali macam-macamnya. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem perekonomian, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem perekonomian lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah.
Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Jadi, sistem ekonomi yang dianut oleh suatu negara, belum tentu sama dengan sistem ekonomi yang dianut oleh negara lainnya. Karena sebuah sistem ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh sistem pemerintahan yang dianut oleh negara tersebut.






BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem  Ekonomi
Sistem merupakan istilah dari bahasa yunani sistem yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu secara holistik, yang di dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Menurut  L. James Havery sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Menurut John Mc Manama sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. Menurut C.W Churchman sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. Menurut J.C Hinggins sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan. Menurut Edgar F Huse dan James L. Bowdict sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan sumber.
Dari definisi-definisi para ahli tersebut kita melihat banyak keragaman pendapat tentang sistem itu.
Istilah ekonomi berasal dari baha yunani yaitu oikos: keluarga atau rumah tangga, nomos; peraturan atau hukum. Ekonomi dalam kupasan Aristoteles (384-322 B.C.) dibedakan antara oikonomi yang menyelidiki peraturan rumah tangga yang merupakan arti asli bagi istilah ekonomi, dan chrematisti yang mempelajari peraturan-peraturan tukar-menukar dan karena pemikiran ini dapat disebut sebagai perintis jalan bagi berkembangnya teori ilmu ekonomi. Jadi apa itu sistem ekonomi?
Persoalan-persoalan ekonomi pada hakekatnya adalah masalah transformasi atau pengolahan alat-alat/sumber pemenuh/pemuas kebutuhan, yang berupa faktor-faktor produksi yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan keterampilan (skill) menjadi barang dan jasa.
Dalam makalah ini kami akan membahas sistem ekonomi itu menurut para ahli agar memiliki dasar. Menurut Dumairy (1966), Sistem ekonomi adalah suatu sistem yang mengatur serta menjalin hubungan ekonomi antar manusia dengan seperangkat kelembagaan dalam surat tatanan kehidupan, selanjutnya dikatakannya pula bahwa suatu sistem ekonomi tidaklah harus berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan falsafah, padangan dan pola hidup masyarakat tempatnya berpijak. Sedangkan Menurut Sheridan (1998) dalam publikasinya mengenai sistem-sistem ekonomi yang ada di Asia mengatakan bahwa Economic system refers to the way people perform economic activities in their search for personal happiness. Dalam kata lain, sistem ekonomi adalah cara manusia melakukan kegiatan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan atau memberikan kepuasan pribadinya.  Secara umum definisi sistem perekonomian adalah cara suatu bangsa/Negara untuk mengatur kehidupan ekonominya agar tercapai kemakmuran dan kesejahteraan bagi rakyatnya.
Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan.

B.   SISTEM EKONOMI TRADISIONAL (Traditional Economy)
Sistem ekonomi tradisional adalah sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya, dimana kegiatan ekonominya masih sangat sederhana yang diterapkan oleh masyarakat secara turun-temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja. Sistem ekonomi tradisional ini merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun .
Dalam sistem ini segala hal yang diperlukan untuk kegiatan perekonomian, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Karena dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan dan menjaga ketertiban umum. dengan kata lain, kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat.
Sistem ekonomi tradisional ini biasanya terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana yang menggantungkan pada hasil alam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga dalam sistem ekonomi ini rumah tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen demi memenuhi kebutuhannya sendiri.
Setiap sistem ekonomi memiliki ciri khasnya tersendiri, ciri dari sistem ekonomi tradisional yaitu:
·         Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
·         Belum ada pembagian kerja dalam masyarakat.
·         Hanya sedikit menggunakan modal.
·         Jenis produksi disesuaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga.
·         Masih menggunakan sistem barter dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya.
·         Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk karena kebiasaan atau tradisi yang berlaku di tengah masyarakat.
·         Terpeliharanya sifat kekeluargaan dalam kehidupan masyarakat.
·         Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana.
·         Masih terikat tradisi.

C.     NEGARA PENGANUT SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Pada umumnya, sistem perekonomian tradisional ini berlaku pada negara-negara yang belum maju. Namun kini sistem ekonomi tradisional mulai ditinggalkan dan sudah hampir tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi ini. Namun, di beberapa daerah terpencil seperti suku badui dalam dan yang lainnya, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dan mungkin di ethiopia juga masih ada yang menganut sistem ini.
Dulu, Indonesia juga pernah menganut sistem ekonomi tradisional ini. Namun lama-lama kebiasaan itu mulai ditinggalkan seiring perubahan zaman dan mengikuti tradisi dunia. Sampai saat ini, beberapa daerah pelosok di Indonesia masih memberlakukan sistem ini, tetapi sangat sedikit, karena sekarang semua sudah dinilai oleh materi. Pertukaran barang untuk membeli barang sudah tidak lagi berarti. Saat ini semua menggunakan uang. Sistem ini bahkan sudah tidak lagi berlaku untuk Negara-negara maju, bila masih ada yang menerapkan sistem ini di Indonesia saja misalnya, pasti akan dianggap aneh.
Namun sebenarnya bila dilihat dari segi positifnya, jika sistem ini masih berlaku didalam suatu negara, negara tersebut akan bebas dari ketamakan dan keegoisan dalam kehidupan perekonomiannya. Dan tentu saja negara tersebut juga akan terbebas dari korupsi. Namun apabila dilihat dari segi negative, jika sistem ini masih terjadi di kehidupan ekonomi suatu negara, negara tersebut bisa diperlakukan semena-mena oleh negara maju lainnya karena dianggap primitive dan tidak tahu apa-apa mengenai uang yang sekarang sudah menguasai dunia.

D.    KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DARI SISTEM EKONOMI TRADISIONAL
Setiap sistem perekonomian tentu memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.
Kelebihan yang dimiliki sistem ekonomi tradisional yaitu:
·         Dalam sistem ekonomi tradisional tidak terdapat persaingan yang tidak sehat.
·         Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul.
·         Sistem perekonomian ini dilaksanakan berdasarkan atas kepentingan bersama, maka masing-masing individu tidak mengutamakan kepentingan pribadi yang artinya tidak individualistis.
·         Hubungan masing-masing individu sangat erat karena besarnya sikap tenggang rasa dan berbagi.
·         Kehidupan ekonomi masyarakat cenderung stabil.
·         Masyarakat hidup dalam kebersamaan karena adanya sifat kekeluargaan.

Sedangkan kelemahan dari sistem ekonomi tradisional ini yaitu:
·         Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitasnya rendah.
·         Mutu barang hasil produksi masih rendah.
·         Dikarenakan sistem ini masih menggunakan sistem barter, maka masyarakat hanya fokus pada pemenuhan kebutuhan primer.
·         Menganggap tabu perubahan sehingga sulit berkembang.
·         Tidak memperhatikan efisiensi dalam mengalokasikan sumber daya ekonomi.
·         Kegiatan ekonomi hanya untuk memenuhi kebutuhan bukan meningkatkan taraf hidup.
·         Hasil produksi terbatas sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan/laba.
·         Pola pikir masyarakat tidak berkembang karena dipengaruhi oleh tradisi.
·         Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.




























BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kesimpulan dari sistem perekonomian tradisional adalah sistem pereonomian yang masih menggunakan teknologi sederhana dalam upaya pemenuhan kebutuhannya, dalam sistem perekonomian ini di kenal istilah barter dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat yang menganut sistem perekonomian tradisional ini lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi sehingga tidak individualistis.

B.     SARAN
Sebaiknya setiap negara dalam memilih sistem ekonomi yang akan dipakai di negara tersebut jangan melihat atau mengikuti negara lain, tapi sesuaikan dengan kondisi negara tersebut. Karena kondisi perekonomian disetiap negara tentu belum pasti sama.

















DAFTAR PUSTAKA

Rahardjo, M Dawam. 2009. Menuju Sistem Perekonomian Indonesia. Jurnal UNISIA. Vol. XXXII (72): 113-128.
Vina Shafa. 2013. NEGARA-NEGARA YANG MENGANUT SISTEM EKONOMI CAMPURAN, LIBERAL, TERPUSAT DAN TRADISIONAL. http://vinashafa.blogspot.com/2013/05/negara-negara-yang-menganut-sistem.html
Deni Aulia. 2013. System Ekonomi Campuran.
http://auliaaad.blogspot.com/2013/03/system-ekonomi-campuran.html
Gede Pradnyana. 2012. SISTEM EKONOMI “TRADISIONAL”. http://gede-prad.blogspot.com/2012/08/sistem-ekonomi-tradisional.html
Herliyani, Meri. 2009. Memahami Cara Bekerja Sistem Perekonomian. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. Vol. 6 (2): 192-205.
Canya Pramesthi. 2013. Macam-Macam Sistem Ekonomi.
http://canyapramesthirm.blogspot.com/2013/04/macam-macam-sistem-ekonomi.html
D. Nurholis Mamun. 2013. Sistem Ekonomi Liberal. http://den-mpuh.blogspot.com/2013/06/sistem-ekonomi-liberal.html
Grace Banne Pabutungan. 2012. Sistem Ekonomi Pasar/Liberal dan Sistem Ekonomi Campuran. http://gracebannepabutungan.wordpress.com/2012/03/30/sistem-ekonomi-pasarliberal-dan-sistem-ekonomi-campuran/
Wikipedia. 2014. Sistem Perekonomian. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_perekonomian

KATA PENGANTAR
Segala puji sykur kami panjatkan terhadap karunianya yang telah memberikan hidayah ilmu sehingga kami kelompok IV bisa menyelesaikan makalah ini. Dan shalawat serta salam semoga tercurah pada junjungan Nabi dan Rasul Pamungkas Muhammad SAW.
Dalam penyusunan makalah ini, kami mendapatkan ilmu yang berguna. Makalah kami akan membahas tentang Sistem ekonomi Indonesia yang dimana dalam hal ini memiliki acuan yang sangat banyak.jadi jika makalah kami ada pendapat-pendapat yang kurang lengkap, harap dimaklumi, karena kami masih dalam proses belajar. Tujuan kami menyusun makalah ini diluar untuk mendapatkan nilai dari bapak Dosen, kami juga ingin bertukar pikiran untuk menambah ilmu kami.
Diharapkan makalah ini sedikit tidak bisa memberikan pemikiran masing-masing untuk kita dan memberikan ispirasi untuk mengeluarkan kreatifitas kita untuk membangun bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik.
Tidak ada kesempurnaan selain milikNya, kurang lebih pembahasan tentang sistem ekonomi dalam makalah ini mohon di beri kritik dan saran dalam hal penyusunan, pembahasan, dan materinya.















DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A.   Pengertian Sistem  Ekonomi............................................................................. 2
B.       Sistem Ekonomi Tradisional (Traditional Economy)........................................ 3
C.       Negara Penganut Sistem Ekonomi Tradisional................................................. 4
D.      Kelebihan Dan Kekurangan Dari Sistem Ekonomi Tradisional........................ 5
BAB III PENUTUP
A.      Kesimpulan....................................................................................................... 7
B.       Saran................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 8

Monday 18 April 2016

KUMPULAN CERPEN BHS. ARAB



 CERPEN BERBAHASA ARAB

الضلال
فؤاد هو اسمي. في اليوم أريد أن أذهب إلى جومباع. حيث تعلمت أن أبدأ الدراسة الثنوية حتى العالية. الحق على صيام ثلاثة أيام قبل شهر رمضان المبارك يوم أمس. لدي الفرصة للذهاب إلى معهدي.



يوم الجمعة. ذهبت مع صديقي. غفران اسمه. منذ وقوع الحادث، أصبح عمّ صديقي هو سائق الحافلة الموحلة جمبر - مالاع. ونتبع الحافلة بدون دفع.
وصلنا الى الهدف الأول هو فاسوروان. لقد بدأنا في الساعة الثالثة بعد الظهر حتى الساعة السابعة ليلا. ثم هدفنا التالي هو الى سورابايا. وهكذا اضطرنا للبحث عن الحافلات الجديدة للذهاب إلى سورابايا.
مع الغلاف الجوي ليلة مظلمة وحيدا، ونحن من الصعب العثور على الحافلة. نسير للعثور على مكان ظاهر في الحافلة. يصل عند الساعة التاسعة، وجاء الحافلة من الصدفة  لنا. في نصف واحد عشرة الماضي كنا في سورابايا بوعوراسيه المحطة. و تذهب الحافلة التخصصات جومباع في الساعة الحادية عشر.

من الساعة الحادية عشر. و نظنّ فإنّ الحافلة ستصل في جومباع في الساعة الثانية عشر. لذلك نحن نستريح وتمتع السرير ونقنع نفسنا أن استيقاظنا من النوم  في الساعة الثانية عشر إلا الربوع. ولكن ، لأننا متعب جدا. تبين أن النوم بشكل سليم جدا.
حتى نستيقظ لذلك عندما سمعنا أصواتا عالية من الناس الذين يتكلم بالهاتف على أصدقائه ("يا صديقي, الآن أنا في ماديون! أين أنت؟").

لدينا مفاجأة، ومرتبكة. و نظرت الساعة على الهاتف. و تبين أن الأن الساعة الثالثة صباحا. نحن بطريقة خاطئة. وكان جومباع مرت حوالي ثلاث ساعات تقريبا. نحن الآن في ماديون. و تواجه بعضنا البعض ونضحك معا في حين تتمتع مفاجأة.


ولكننا لا نزال نشعر بالامتنان. لأن في الساعة السابعة صباحا. لقد وصلنا إلى الوجهة في جومباع بأمان. على الرغم من أن تتحول مرة أخرى  بقدر أربع و خمسين درجة.
 

Kesasar

            Nama saya Fuad. Suatu hari aku ingin pergi ke jombang. Tempat aku belajar mulai tsanawiyah sampai aliyah. Tepat pada tiga hari sebelum puasa ramadhan kemarin. aku mempunyai kesempatan  pergi ke pondokku.

Pada hari jum’at. Aku pergi dengan temanku. Namanya Gufron. Karena kebetulan, paman dari temanku ini menjadi sopir bus jurusan jember – malang. Sehigga kita ikut bus yang disopirnya tanpa membayar biaya

Tujuan pertama adalah ke pasuruan. Kita berangkat mulai jam tiga sore hingga jam tujuh kita sampai  di pasuruan. Kemudian tujuan kita selanjutnya adalah ke Surabaya. sehingga terpaksa mencari bus baru

Dengan suasana malam yang gelap dan sepi, kita sulit menemukan bus. kita jalan kaki hingga menemukan tempat yang terlihat oleh bus. sampai  pada jam Sembilan, kebetulan bus datang mendekati kita. Pada jam setengah sebelas kita telah ada di terminal bungurasih Surabaya. Bus jurusan jombang berangkat jam sebelas

Dari jam sebelas. Kita menduga bahwasannya bus akan sampai di jombang pada jam dua belas. Sehingga kita bersantai dan menikmati tidur dan meyakinkan diri akan bangun pada dua belas. Akan tetapi karena sangat lelah. Ternyata tidur kita terlalu pulas. Sehingga kita bangun ketika mendengar suara keras  orang yang menelpon temannya disebelah kiri kita (“ bapak  dimana?, sekarang saya  sudah di madiun!!”). 

Kita kaget, dan bingung. Aku melihat jam di handphone. Ternyata jam telah menunjukkan pukul tiga lebih seperempat. Kita Wrong Way. Jombang telah dilewati sekitar tiga jam yang lalu. Sekarang kita berada di madiun.  kita saling tatap muka sebentar dan tertawa bersama menikmati keheranan.   

Akan tetapi kita tetap besyukur. Karena pada jam tujuh pagi. Kita telah sampai di Jombang dengan selamat. Meski masih putar balik empat puluh lima derajat.  


حكايات - المزارع والملك

   يوم واحد، وهو مزارع يبلغ زرع شجرة مانجو في حديقة منزله. على الفور الملك جنبا إلى جنب مع حراسه مرت بالصدفة أمام تلك الحدائق المزارع القديمة. "لماذا زرع شجرة المانجو، يا المزارع القديمة، في حين تعرف أنك لن تعيش إلى التمتع النتائج لأنه ربما كنت ذهبت عندما نمت؟" طلب من الملك للمزارع. "يا سيدي .." أجاب المزارع، "السلف خادمة، الأب، الجد والبعض الآخر قد زرعت العديد من الأشجار، والموظفين التمتع بثمار محاصيلهم. فجاء عبيد زرع لهم الآن في خادما الشيخوخة، بحيث الأبناء والأحفاد يمكن أحفادنا المانجو خادم لقد زرعت هذه ".
   يسعد الملك لسماع الإجابات على المزارعين في وقت سابق. وقال انه بعد ذلك قال للحراس لإعطاء المزارع كان نقدية تبلغ مائة ألف درهم كمكافأة لعمله. ثم قال هذا المزارع ذكي الذي كان سعيدا لا يلعب، وقال: "يا سيدي ..! خادم خادم فخور جدا لأن الحصول على نتائج من هذا غرس الأشجار على الفور بعد زرع خادما". وكان الملك أكثر حماسا بعد سماع كلام الرجل وأمر من الحراس لإعطاء المزارع مائة ألف درهم لأن الجواب هو ذكي جدا.
   الفلاح هو شخص محظوظ لاثنين من المزايا التي تتمتع بها الملك في لحظات معدودة.

هل جيدة دون النظر الأمل سيكون ما نزرع. يمكن أن يكون الرد من أعمالنا الصالحة أكبر.
Artinya :
Dongeng - Si Petani dan Sang Raja
   Suatu hari, seorang petani yang sudah tua sedang menanam sebuah pohon mangga di kebunnya. Seketika itu Raja beserta para pengawalnya tidak sengaja lewat di depan kebun petani tua tadi. "Kenapa kamu menanam pohon mangga itu wahai petani tua, sedangkan kamu tau bahwa kamu tidak akan bisa hidup untuk menikmati hasilnya karena mungkin saja kamu sudah tiada saat pohon itu tumbuh?" tanya sang Raja kepada petani itu. "Tuanku.." Jawab si petani, "Para pendahulu hamba, bapak, kakek dan yang lain telah menanam banyak pohon, dan hamba menikmati buah hasil tanaman mereka. Maka hamba sekarang menanam mereka di masa tua hamba, agar anak-anak dan cucu-cucu hamba dapat menikmati buah mangga yang saya tanam ini".
   Sang Raja senang sekali mendengar jawaban sang petani tadi. Dan ia kemudian menyuruh pengawalnya untuk memberikan si petani tadi uang sebesar seratus ribu dirham sebagai hadiah atas pekerjaannya. Si petani yang pandai ini pun senang bukan main, dan kemudian ia berkata "Tuanku..! Hamba sangat bangga karena hamba mendapatkan hasil dari menanam pohon ini langsung setelah hamba menanamnya". Sang Raja pun semakin senang setelah mendengar kata-kata petani itu dan ia memerintahkan lagi pengawalnya untuk memberi si petani seratus ribu dirham karena jawabannya yang sangat pandai.
   Sang petani adalah orang yang beruntung karena mendapatkan dua keuntungan dari sang Raja hanya dalam beberapa saat.
Berbuat baiklah tanpa kita berharap imbalan akan apa yang kita tanam. Maka bisa jadi balasan dari perbuatan baik kita lebih besar.

اَلنَّخْلُ أَثْمَرَ السَّنَةَ مَرَّتَيْنِ

مَرَّ أَحَدُ مُلُوْكِ الْفُرْسِ بِشَيْخٍ فَانٍ يَغْرِسُ نَخْلاً وَقَدْ بَلَغَ مِنْ عُمْرِهِ الثَّمَانِيْنَ. فَقَالَ لَهُ مُسْتَغْرِبًا: "أَتُؤَمِّلُ أَنْ تَأْكُلَ مِنْ ثَمَرِ هَذَا النَّخْلِ, وَهُوَ لاَ يَحْمِلُ إِلاَّ بَعْدَ السِّنِيْنَ؟" فَقَالَ: "أَيُّهَا الْمَلِكُ السَّعِيْدُ, غَرَسَ السَّابِقُوْنَ فَأَكَلْنَا, أَفَلاَ نَغْرِسُ لِيَأْكُلَ اللاَحِقُوْنَ؟" فَقَالَ الْمَلِكُ: "وَاهًالَكَ!" وَأَعْطَاهُ دِيْنَارًا, فَأَخَذَهُ وَقَالَ: "أَيُّهَا الْمَلِكُ الْكَرِيْمُ مَاأَعْجَلَ ثَمَرَ هَذَا النَّخْلُ!" فَاسْتَحْسَنَ جَوَابَهُ, وَقَالَ: "زِهْ, وَأَعْطَاهُ دِيْنَارًا آخَرَ" فَأَخَذَهُ, وَقَالَ: "أَيُّهَا الْمَلِكُ الْعَظِيْمُ وَأَعْجَبَ مِنْ كُلِّ سَيْئٍ أَنَّ النَّخْلَ أَثْمَرَ السَّنَةَ مَرَّتَيْنِ!" فَازْدَادَ الْمَلِكُ اسْتِغْرَابًا وَأَعْطَاهُ دِيْنَارًا آخَرَ.

ثُمَّ جَرَّ الْحَدِيْثُ بَيْنَهُمَا أَذْيَالَهُ, وَجَعَلَ الْمَلِكُ يَسْتَطْلِعُ مَاعِنْدَهُ مِنَ الأَخْبَارِ فيِ شَأْنِ الْمَزْرُوْعَاتِ, كَأَنَّهُ يُبَاشِرُهَا مِنْ صِغَرِهِ, وَلَمْ يَزَلْ بِهِ حَتَّى آذَنَتِ الشَّمْسُ, فَهَبَّ
بِالإِنْصِرَافِ وَدَعَا لِلشَّيْخِ بِطُوْلِ الْبَقَاءِ وَعَوْدِ اللِّقَاءِ.

                                    POHON KURMA BERBUAH SATU TAHUN DUA KALI

Seorang raja Persia berjalan melewati seorang kakek tua yang tengah menanam benih pohon kurma, usia kakek itu sekitar 80-an. Sang raja itu bertanya dengan keheranan melihat kakek tua yang tengah menanam benih pohon kurma tersebut. “Apakah Anda bermaksud menuai hasil dari apa yang Anda tanam ini?” Tanya raja Persia tersebut. “Sedangkan Anda sendiri tahu, pohon kurma itu tidak akan berbuah kecuali setelah beberapa tahun.” Sang raja menambahkan. Kakek tua itu menjawab, “Wahai raja yang agung, paduka tentu tahu bahwa orang-orang yang hidup sebelum kita telah menanam pohon kurma yang kita tuai hasilnya sekarang ini, dengan demikian kenapa kita tidak menanam benih pohon kurma agar generasi kita yang akan dating menuai hasilnya?” sang raja berkata, “Ada-ada saja kakek ini.” Lalu sang raja memberinya hadiah sekantong uang kepada kakek tersebut. Sang kakek menerimanya dan berkata, “Wahai raja yang mulia, alangkah cepatnya benih pohon kurma yang hamba tanam ini berbuah!” sang raja kagum akan analogi kakek itu lalu dia berkata, “Benar juga kek” dan memberinya sekantong uang yang lain. Sang kakek pun kembali menerimanya dan berkata, “Wahai raja yang agung, yang paling menakjubkan adalah pohon kurma itu akan berbuah dua kali dalam satu tahun seperti halnya dua kantong uang yang paduka berikan pada hamba.” Sang raja semakin kagum akan kakek tua itu dan kembali memberinya sekantong uang yang lain.

Kemudian keduanya ngobrol banyak, sang raja menanyakan tentang perihal pertanian, sang kakek pun menjawab mengenai pertanian seakan-akan kakek tersebut telah bertani sejak dia masih kecil. Keduanya terus-menerus ngobrol sehingga tanpa terasa matahari pun mulai terbenam. Maka sang raja pun bersiap-siap untuk pergi dan sebelumnya dia berdoa agar kakek tersebut berumur panjang dan dia dapat bertemu kembali dengannya.